Senin, 29 September 2014

Ayah.. Kupanggil kau ayah

17 tahun sudah kau menemani setiap langhkahu, 17 tahun sudah kau berhasil mendidikku dengan cara luas biasa hingga kini ku tumbuh dewasa.
Ayaah, kupanggil kau ayah, kau memang bukan ayahku tapi kau sempurna sebagai sosok laki-laki hebat nan mempesona layaknya ayah.
Mungkin ribuan bahkan ratusan kata tak kan pernah bisa mewakili rasa sayangku yang teramat dalam untuk mu. Ucapan terimakasih pun tak akan pernah sanggup aku ucapkan dari mulutku yang kelu ketika aku mengingat mu dalam doaku.

Kau begitu hebat, kau begitu luar bisa, sosokmu begitu bijaksana layaknya pelita dalam kegelapan hidpuku. Sunggu Allah sangat tau apa yang aku butuhkan, amat benar dan tak pernah salah Allah memilih engkau untuk mendampingi hingga genap usia 17 tahunku.
Bukan karena ayah kandungku buruk, bukan sama sekali, Namun Allah tau bahwasanya dia mampu menjadikanku orang sukses dimasa depan melalaui tangan dingin beliau.

Sabtu, 27 September 2014

Bukankah sabar itu tiada batasnya?

Sabar?

Sabar ya sabar...
Kata itu terasa amat mudah di ucapkan, namun memang mudah dilakukan. Mudah bagi mereka yang percaya bahwa Allah lah pemilik seluruh kesabaran ini, dan kita hanya bisa memohon kekuatan agar terus diberikan kesabarab itu.
Bukankah sabar itu ada batasnya?
Kata siapa?

Rabu, 03 September 2014

Berjuang, berjuanglah meski tak terlihat

"Setidaknya diriku pernah berjuang"
Satu buah penggalan lirik lagu dari salah satu band di Indonesia, dari semua teks liriknya hanya satu bait itu yang kurasa paling mengena.
Mengapa?
 Karena dari satu kalimat pendek itu tersirat sebuah makna bahwa apapun hasilnya tak apa, yang penting aku sudah berjuang. :)