Senin, 29 September 2014

Ayah.. Kupanggil kau ayah

17 tahun sudah kau menemani setiap langhkahu, 17 tahun sudah kau berhasil mendidikku dengan cara luas biasa hingga kini ku tumbuh dewasa.
Ayaah, kupanggil kau ayah, kau memang bukan ayahku tapi kau sempurna sebagai sosok laki-laki hebat nan mempesona layaknya ayah.
Mungkin ribuan bahkan ratusan kata tak kan pernah bisa mewakili rasa sayangku yang teramat dalam untuk mu. Ucapan terimakasih pun tak akan pernah sanggup aku ucapkan dari mulutku yang kelu ketika aku mengingat mu dalam doaku.

Kau begitu hebat, kau begitu luar bisa, sosokmu begitu bijaksana layaknya pelita dalam kegelapan hidpuku. Sunggu Allah sangat tau apa yang aku butuhkan, amat benar dan tak pernah salah Allah memilih engkau untuk mendampingi hingga genap usia 17 tahunku.
Bukan karena ayah kandungku buruk, bukan sama sekali, Namun Allah tau bahwasanya dia mampu menjadikanku orang sukses dimasa depan melalaui tangan dingin beliau.

Bijak, beliau sangatlah bijak, beliau sudah tua namun kebijaksanannya mampu menentramkan disetiap masalahku.
Tegas, ketegasan beliaulah yang menjadikan sebagai seorang wanita yang teguh dan kuat. Dalam suasana apapun aku terbisa dengan ketegasan beliau, karena tegasnya aku tak menjadi wanita yang lemah.
Penyabar, tak pernah ada sosok laki-laki sesabar beliau, sangat sabar ketika menemaiku belajar, bahkan tak jarang beliau tertidur diatas kursi karena dengan sabarnya menantiku selesai belajar.
Bertanggung jawab, sangat aku rasakan ketika aku sakit beliau lah orang pertama yang selalu mengkhawatirkan aku, disaat aku belum pulang beliulah orang yang paling marah denganku, marah karna takut akan keadaanku di luar sana. Sering sekali beliau menungguku di depan rumah karena mlihatku belum pulang.

Wahai Allah yang maha perkasa, sunggu Kau begitu maha mengetahui. Kau mengetahui perkara yang tak pernah aku bayangkan. Kau telah mengirimkan sosok laki-laki luar biasa dalam hidupku. Aku berjanji tak akan pernah marah dengan kondisiku ini, karena bagiku kondisiku sangatlah membahagiakan, keadaanku adalah anugerah terindah dalam hidupku. Aku bisa bersama kakek dan nenek luar bisa dalam  hidupku. Mereka bagikan cahaya terang dalam redupnya malamku, mereka bagaikan mentari yang menyinari siangku, dan mereka bagaikan sekuntum bunga yang selalu mengindahkan hariku,

Tak banyak yang bisa aku ungkapkan karena sunggu mereka terlalu luar biasa untuk aku ungkapkan, Terimakaih kek, terimkasih ayah kedua dalam kedua dalam hidupku, Semoga Allah memertemukan kita di surga nanti, dan kebersamaan kita akan kekal abadi. ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar