Minggu, 06 Juli 2014

Santai seperti di pantai

Satu kata yang selalu terngiang di benakku ketika banyak kegiatan yang datang mendesak dan meminta untuk di kerjakan. Cukup katakan santai seperti di pantai. Just do it dont panik. Semua pasti akan bisa di jalani satu per satu, tak udah resah dengan masalah yang datang, tak usah ribut bagikan angin ribut yang menerpa pohon kelapa. Santai saja.
Dengan tetap santai semua akan terlampaui dengan baik, layaknya air yang selalu mengalir tak perduli banyaknya batu dan kerikil tapi yang jelas air itu tetap bisa menembus celah-celah air. Santai saja. Santai saja dan santai saja. Banyak yang bilang kalau santai terus kapan selesainya? Iya itu benar, tapi bagiku itu hanya pendapat orang yang melakukan sesuatu tanpa soul. Yeaaaa, soul. Jiwa. Jika kita menjiwai apa yang kita kerjakan maka semua kegiatan itu terlaksana tanpa kita rasa. Semua bisa selesai tanpa kita sadari. Semua itu karna kita mencintainya. Santai..... Tak ada lelah tanpa upah. Upah? Iya, upah. Upah atas seluruh kerja keras kita. Mungkin nggk sekarang upah itu datang, tapi nanti. Nanti upah itu akan datang disaat kita membutuhkannya. Upah itu tak melulu uang. Upah itu bukan sekedar materi. Upah itu lebih dari semua itu. Santaiii. Upah itu datang jika kita melakukan semua dengan ikhlas. Upah itu datang jika tak mengharapkan upah itu sendiri. Mungkin bagi orang itu munafik, not for me. Why? Mengapa? Karna sejatinya tanpa perlu di minta upah itu akan di berikanNYA. Do the besf for best result.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar