Senin, 21 Juli 2014

Ibu atau Wanita Karier? Think Again !

Saya boleh gagal dalam berkarier, tapi saya nggk boleh gagal dalam mendidik anak dan menjaga keluargaku kelak. Jikalau saya gagal dalam berkarier masih ada suami yang memang kewajibannya menjadi tulang punggung keluarga, dan kewajiban istri menjaga serta mendidik anak dalam keluarga. Jika memang di gariskan harus menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan dan masyarakat itulah amanah dan Allah lah yang akan membantu semua urusan itu. Jika dikatakan untuk apa pendidikan yang ditempuh selama ini? 

Eh, tak masalah. Jika kita menempuh pendidikan tinggi dengan tujuan yang baik apalagi menjadi guru yang begitu mulia, tak akan sia-sia semua ilmu yang telah didapatka, minimal bisa menjadi guru yang baik dalam keluarga. Tenang saja, apa yang telah kita usahan selama ini tak ada yng sia-sia di mata ALLAH, kita lelah dalam belajar namun ujung-ujungnya jadi ibu juga. Tak ada yang sia-sia kok, nanti pasti allah akan gantikan lelah itu dengan anak yang tumbuh menjadi pribadi yang sukses serta sholeh-sholehah berkat didikan kita dan bukan berkat didikan pembantu rumah tangga. Coba lihat, banyak anak-anak dari seorang ibu lulusan S1 yang didik oleh ibu-ibu lulusan SD, apa kita bisa bangga? Apa kita bisa jamin apa yang pembantu itu berikan pada anak kita? Think again Tak usah binggung apalagi bimbang, karier penting tetapi kewajiban sebagai Ibu tak bisa di tawar-tawar. Bagi waktu yang baik karena apa yang telah diajarkan apada anak tak pernah bisa terulang. ‪#‎Prinsip‬ ‪#‎ibudanistriyangbaik‬ dan ‪#‎guruyangbaikbagimuridnyakelak‬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar